MAKALAH
KONSUMSI DAN INVESTASI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK
IV :
1.
MUH. NUR IHSAN HS
2.
HAMSAH
3.
SAHRAN
4.
DELLA IZRA ALM
5.
RIA FILIA SARI
6.
LENI LESTIANA
SMA NEGERI 1 WATUBANGGA
KELAS X B
2017
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL …………………………………………………………………
DAFTAR
ISI …………………………………………………………………………
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ……………………………………………………………………….
B.
Rumusan Masalah ……………………………………………………………….......
C.
Tujuan ………………………………………………………………………………..
D.
Manfaat ………………………………………………………………………………
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengerian Konsumsi …………………………………………………………………
B.
Pengertian Investasi ………………………………………………………………….
C.
Hubungan Antara Konsumsi, Tabungan, dan Pendapatan
…………………………..
D.
Hubungan Antara Investasi dan Tingkat Suku Bunga
………………………………
BAB
III PENUTUP
A.
Kesimpulan ………………………………………………………………………….
B.
Saran …………………………………………………………………………………
DARTAR PUSTAKA
…………………………………………………………………………
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengeluaran
konsumsi masyarakat adalah salah satu variable makro ekonomi yang dilambangkan
‘’C’’.Konsep konsumsi yang merupakan konsep yang di Indonesiakan dalam bahasa
Inggris ‘’Consumption’’, merupakan pembelanjaan yang dilakukan oleh rumah
tangga ke atas barang akhir dan jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
dari orang orang yang melakukan pembelanjaan tersebut atau juga pendapatan yang
dibelanjakan. Bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disebut tabungan
dilambangkan dengan huruf ‘’S’’ atau saving.
Pertumbuhan
ekonomi saat ini bertumpu pada konsumsi karena peranan sector investasi dan
ekspor mendorong pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, penyusun akan meneliti
dan menganalisiss faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konsumsi masyarakat di
Indonesia.
Demikian latar
belakang yang bisa kami sajikan selanjutnya kami akan membahas secara rinci dalam
pembahasan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian Konsumsi?
2. Apa
pengertian Investasi?
3. Bagaimana
hubungan antara Konsumsi, Tabungan serta Investasi?
4.Bagaimana
hubungan antara besaran Investasi dan tingkat suku bunga?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Konsumsi
2. Mengetahui pengertian Investasi
3. Mengetahui
faktor yang mempengaruhi besaran Konsumsi
4. Mengetahui
penjelasan dari teori Konsumsi
5. Mengetahui
hubungan antara Konsumsi, Tabungan serta Investasi
6.Mengetahui
hubungan antara besaran Investasi dan tingkat suku bunga
D. Manfaat
Pemahaman terhadap konsep konsumsi
dan invesatsi dalam makalah ini diharapkan mampu memberikan kemampuan siswa
dalam menganalisi dan menjelaskan faktor penentu konsumsi dan investasi
seseorang seta perubahan pola konsumsi dan investasi masyarakat yang muncul
dalam suatu perekonomian negara.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Konsumsi
Konsumsi merupakan tindakan pelaku
ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam menggunukan komoditas berupa
barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya.Secara agregat, konsumsi
merupakan penjumlahan dari pengeluaran seluruh rumah tangga yang ada dalam
suatu perekonomian.Dengan mengetahui total pengeluaran dari suatu perekonomian,
maka akan dapat mengetahui beberapa masalah penting yang muncul dalam
perekonomian, seperti pemerataan pendapatan, efisiensi penggunaan sumber daya
dalam suatu perekonomian, dan masalah-masalah lainnya. Dengan demikian, dapat
dianalisis dan ditentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau menungkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Secara umum, pengeluaran konsumsi
terbagi menjadi konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga.
1. Konsumsi rumah tangga memiliki porsi
yang lebih besar dalam pengeluaran agregat jika dibandingkan dengan konsumsi
pemerintah.
2. Konsumsi rumah tangga bersifat endogen,
dalam arti besarnya konsumsi rumah tangga berkaitan erat dengan faktor-faktor
lain yang mempengaruhinya. Keterkaitan ini akan menghasilkan teori dan model
ekonomi sendiri untuk konsumsi.
3. Perkembangan masyarakat yang begitu
cepat menyebabkan perilaku konsumsi juga berubah cepat sehingga pembahasan
tentang konsumsi rumah tangga akan tetap relevan.
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keseluruhan konsumsi rumah tangga
diklasifikasikan ke dalam tiga bagian, antara lain faktor ekonomi,
demografi, dan faktor non-ekonomi.
a. Faktor Ekonomi.Paling
tidak ada empat faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi. Empat
faktor itu antara lain pendapatan rumah tangga, kekayaan rumah tangga, tingkat
bunga, dan perkiraan akan masa depan. Pendapatan rumah tangga akan sangat
mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi tingkat pendapatannya,
maka kemampuan rumah tangga untuk membeli aneka kebutuhannya akan semakin
besar.
b. Faktor Demografi.Jumlah
dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh pada besarnya tingkat konsumsi.
Jumlah penduduk yang semakin banyak akan memperbesar pengeluaran konsumsi
secara menyeluruh, meskipun pengeluaran rata-rata per orang atau per keluarga relative rendah.
Komposisi penduduk juga mempengaruhi
tingkat konsumsi. Semakin banyak penduduk usia produktif dari suatu Negara dan
semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka akan semakin banyak jumlah barang
atau jasa yang dikonsumsi dalam Negara
tersebut.
c. Faktor Non-Ekonomi.
Faktor-faktor non-ekonomi yang banyak berpengaruh terhadap besarnya konsumsi
adalah faktor social budaya masyarakat.Misalnya, orang saat ini menyukai segala
sesuatu yang praktis dan siap gaji. Perubahan pola pikir dan gaya hidup ini
akan merubah tingkat konsumsi masyarakat pula.
2. Teori Konsumsi
Teori konsumsi yang dikenal luas
antara lain teori konsumsi dari J. M. Keynes, Irving Fisher, Franco Modigliani,
dan Milton Friedman.
a. J. M. Keynes.
Keynes berpendapat dalam teorinya, Keynesian
ConsumptionFunction, bahwa yang menentukan besarnya pengeluaran rumah
tangga saat ini, baik perorangan maupun keseluruhan, adalah pendapatan
(pendapatan disposable) saat ini.
Pendapatan dapat digunakan untuk keperluan
konsumsi dan sebagian lagi ditabung.Seacar sistematis, hal ini dapat ditulis
sebagai berikut.
Y = C + S
Di mana:
Y= pendapatan
C = konsumsi
S = tabungan
b. Irving Fisher.
Menurut Irving Fisher, seseorang akan memutuskan berapa banyak pendapatan yang
dikonsumsi dan berapa banyak yang ditabung dengan mempertimbangkan kondisi pada
saat ini dan dimasa depan. Semakin banyak yang ia konsumsi saat ini, maka
semakin sedikit yang dapat ia konsumsi dimasa depan.
Untuk itu mereka harus memutuskan
berapa yang harus dikonsumsi saat ini dan berapa yang harus ditabung, mereka
menghadapi apa yang disebut intertemporal
budget constraint.
c.Franco Modigliani.
Ia berpendapat bahwa kegiatan konsumsi adalah kegiatan seumur hidup. Oleh
karena itu, ia membuat hipotesis tentang berapa banyak jumlah yang dikonsumsi
seseorang tergantung pada tingkat pendapatan yang berubah secara teratur
(regular pattern) sepanjang kehidupan seseorang, dan tabungan juga mengikuti
perubahan pendapatan tersebut. Hal ini disebut Modigliani sebagai life-cycle hypothesis.
d. Milton Friedman.Dalam
hipotesisnya dikemukakan bahwa konsumsi tergantung dari pendapatan permanent
seseorang. Yang dimmaksud pendapatan permanen ini adalah tingkat pendapatan
rata-rata yang diharapkan akan diperoleh dalam jangka panjang. Sumber
pendapatan permanen ini bisa berasal dari pendapatan upah/gaji, maupun dari
non-upah (misalnya uang sewa, dsb) Pendapatan permanen akan meningkat bila
individu menilai kualitas dirinya baik dan mampu bersaing dengan orang lain
untuk memperoleh pendapatan. Dengan demikian, secara matematis pendapatan
seseorang dapat ditulis sebagai berikut.
Y = Yp + Yt
Di mana:
Y = pendapatan
yang dapat dibelanjakan (pendapatan diposabel)
Yp = pendapatan
permanen
Yt = pendapatan
transitory
Sementara itu, fungsi konsumsi
menurut Friedman adalah sebagai berikut.
C =
Yp
Di mana:
C =Konsumsi
= konstanta
B.Pengertian Investasi
Investasi merupakan pengeluaran atau
pembelanjaan para penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barang
modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Produksi barang-barang dan jasa-jasa ini akan memungkinkan perekonomian
menghasilkan barang dan jasa yan lebih banyak di masa yang akan dating, dan
juga untuk menggantikan barang-barang modal yang telah habis masa gunanya dan
perlu didepresiasikan.
Investasi sebuah perusahaan
tergantung pada ketersediaan barang dan jasa bagi konsumen sekarang dan untuk
masa depan. Berapa banyak pekerja yang dibbutuhkan untuk melakukan suatu
pekerjaan dan beraapa banyak modal yang akan dipakai adalah permasalahan
investasi yang akan dihadapi perusahaan.
1.
Jenis Investasi
Investasi merupakan
komponen PDB yang paling mudah berubah apabila terjadi penurunan terhadap
pengeluaran barang dan jasa.Jika pengeluaran itu menurun maka investasi juga
menurun.
Investasi dapat dibedakan ke dalam
dua jenis sebagai berikut.
1. Investasi
Riil. Investasi riil adalah investasi terhadap
barang modal seperti untuk pembelian pabrik, mesin-mesin, peralatan produksi,
atau gedung yang baru.
2. Investasi
Persediaan. Investasi persediaan yaitu investasi
dalam bentuk persediaan baik bahan baku produksi maupun barang jadi yang
digunakan sebagai cadangan, dengan tujuan meningkatkan keuntungan masa
mendatang.
3. Investasi
Residensial. Investasi residensial adalah
investasi dalam bentuk tempat tinggal, seperti rumah, kantor, dan apartemen.
Jumlah dari ketiga jenis investasi di
atas dinamakan investasi bruto, antara lain meliputi investasi untuk menambah
kemampuan memproduksi dan mengganti barang modal yang telah didepresiasikan.
Apabila investasi dikurangi dengan depresiasi, maka hasilnya adalah investasi
neto.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi
Pada umumnya, tingkat investasi
lebih dipengaruhi oleh tingkat bunga.Ini berkaitan dengan pilihan untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Bila tingkat bunga tinggi, maka
tingkat investasi akan berkurang, sebaliknya jika tingkat bunga rendah, maka
tingkat investasi akan tinggi. Sesuai dengan
keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar tadi, maka
seseorang(pengusaha) akan melihat tingkat bunga sebagai tolak ukur perilakunya
dalam investasi.
Hal lain yang perlu disadari adalah
perbedaan yang cukup mendasar antara konsumen dan investor. Maka kita perlu
mengerti bahwa ada motivasi yang berbeda pada saat investor melakukan
investasi.Investor tidak berkeinginan mendapatkan barang sebanyak mungkin,
namun ia lebih berkepentingan pada bagaimana mendapat keuntungan semaksimal
mungkin. Dengan demikian, ia akan memperhatikan dan mempertimbangkan banyak hal
sebelum akhirnya memutuskan untuk melukukan investasi. Faktor-faktor itu antara lain:
1.
Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan didapat.
2.
Tingkat bunga.
3.
Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4.
Kemajuan teknologi.
5.
Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
6.
Keuntungan yang diperoleh perusahaan.
C. Hubungan Antara Konsumsi, Tabungan, dan Investasi
Dengan bahasa yang
sederhana dapat kita katakana bahwa jika kita memiliki pendapatan sedikit, maka
konsumsi yang kita lakukan juga sedikit.Begitu juga dengan sebaliknya.Hubungan
dari ketiganya dapat kita simpulkan yaitu sebagai berikut.
1. Pada
pendapatan rendah, tabungan akan dipakai untuk membiayai konsumsi. Kita bias
melihat bahwa tabungan tetap minus hingga mencapai pendapatan Rp500.000. Ini
menunjukkan bahwa pengeluaran untuk konsumsi dibiayai oleh tabungan atau
pendapatan masa lalu yang disimpan.
2. Peningkatan
pendapatan akan meningkatkan konsumsi. Pada pendapatan Rp600.000, jumlah konsumsinya adalah Rp550.000. Konsumsi
juga meningkat menjadi Rp800.000 pada saat pendapatan Rp900.000. Hali inilah
yang kita saksikan setiap hari.
3. Rumah tangga
akan menabung pada pendapatan lebih tinggi.Saat rumah tangga mendapatkan
pendapatan tinggi, sebuah keluarga mampu untuk menabung. Jumlah tabungan juga
akan meningkat sejalan dengan meningkatnya pendapatan.
Marginal Prospensity to Consume (MPC) dan Average
Prospensity to Consume (APC)
Hubungan antara konsumsi dan
tabungan dengan pendapatan dapat dilihat lebih jauh dengan melihat
kecondongannya, baik dari konsumsi maupun tabungan. Pada konsumsi, ada dua
konsep yang perlu kita pahami: (1) MPC, dan kita sebut sebagai kecondongan
mengkonsumsi marjinal dan (2) APC atau kecondongan mengkonsumsi rata-rata.
§ Marginal Prospensity to Consume (MPC).
Merupakan perbandingan antara pertambahan konsumsi dengan pertambahan
pendapatan yang diperoleh. Dengan kata lain, MPC dipakai untuk mengukur rasio
perubahan konsumsi terhadap perubahan pendapatan. Berapa banyakkonsumsi akan
bertambah jika pendapatan seseorang untuk dibelanjakan meningkat. MPC dapat
diformulasikan sebagai berikut.
MPC
= ∆C/∆Yd
Di
mana:
∆C
= pertambahan konsumsi
∆Yd
= pertambahan pendapatan disposable.
§ Average Prospensity to Consume (APC).
Merupakan perbandingan antara tingkat pengeluaran konsumsi dengan tingkat
pendapatan disposable pada saat konsumsi tersebut dilakukan. Rumusnya adalah
sebagai berikut
APC
= C/Yd.
Di
mana:
C = tingkat konsumsi
Yd = tingkat pendapatan disposable
Marginal Prospensity to Save (MPS) dan Average Prospensity
to Save (APS)
Pada tabungan, terdapat dua konsep
yang perlu kita pahami yaitu MPS atau kecondongan menabung marjinal dan APS
atau kecongongan menabung rata-rata.
§ Marginal Prospensity to Save (MPS).
Merupakan perbandingan antara pertambahan tabungan dengan pertambahan
pendapatan disposabel. Dengan kata lain, MPS dipakai untuk mengukur rasio
perubahan tabungan terhadap perubahan pendapatan. Rumusnya adalah sebagai
berikut.
MPS
= ∆S/∆Yd
Di
mana :
∆S = pertambahan tabungan
∆Yd = pertambahan pendapatan disposable
§ Average Prospensity to Save (APS).
Merupakan perbandingan antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan
disposable pada saat konsumsi tersebut dilakukan. Rumusnya adalah sebagai
berikut.
APS
= S/Yd
Di
mana :
S
= Tingkat tabungan
Yd
= tingkat pendapatan disposable
Fungsi
Konsumsi dan Tabungan
Dalam
pembahasan fungsi konsumsi dan tabungan ini, konsumsi merupakan pengeluaran
konsumsi dari semua rumah tangga dalam perekonomian yang disebut dengan
konsumsi agregat. Begitu juga dengan tabungan yang merupakan seluruh tabungan dalam
perekonomian, maka kita akan menyebutnya sebagai tabungan agregat.
§ Fungsi Konsumsi. Yaitu suatu kurva yang
menggambarkan hubungan di antar tingkat konsumsi rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut.
§ Fungsi Tabungan. Yaitu suatu kurva yang
menggambarkan hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional perekonomian tersebut.
D. Investasi dan Tingkat Bunga
Bagi
seorang investor, di antara faktor-faktor di atas, yang paling penting adalah
keuntungan yang diramalkan dan tingkat bunga. Hal ini karena dengan mengetahui
keuntungan yang diperoleh, ia dapat membuat rencana jenis investasi apa yang
harus dilakukan, bagaimana prospeknya, berapa besar investasi yang harus ditanam,
dan lain lain. Tingkat bunga juga penting bagi investor karena dapat menentukan
jenis jenis investasi yang menguntungkan pengusaha. Para pengusaha hanya akan
menanam modal bila pengembalian modal lebih besar daripada tingkat bunga.
Karena itulah, analisis mengenai investasi lebih difokuskan pada peranan
tingkat bunga dalam menentukan tingkat investasi dan dampaknya pada pendapatan
nasional.
Tingkat pendapatan nasional yang
tinggi tentu menggambarkan tingkat pendapatan masyarakat yang tinggi
pula.Karena tingkat pendapatan nasional juga dipengaruhi oleh agregat tingkat
pendapatan masyarakat. Tingkat pendapatan masyarakat yang tinggi akan
berpengaruh pada meningkatnya permintaan barang barang dan jasa jasa hasil
produksi. Ketika hal ini terjadi, maka keuntungan perusahaan akan semakin naik
sehingga mendorong terciptanya investasi baru.
Konsumsi, tabungan, dan investasi
memiliki pengaruh yang cukup besar pada pendapatan Negara (PDB).Penghitungan
konsumsi, tabungan, dan investasi secara agregat dapat menggambarkan besaran
pendapatan Negara dan begitu juga peningkatannya.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Konsumsi
merupakan tindakan pelaku ekonomi, baik individu maupun kelompok, dalam
menggunakan komoditas berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keseluruhan konsumsi rumah tangga diklasifikasikan dalam tiga bagian, antara
lain faktor ekonomi, faktor demografi dan faktor non ekonomi.
Investasi merupakan
pengeluaran/pembelanjaan para penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang
barang modal dan perlengkapan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan
memproduksi barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Hubungan antara konsumsi, tabungan,
dan pendapatan :
§ Pada pendapatan rendah, tabunagn akan
dipakai untuk membiayai konsumsi
§ Peningkatan pendapatan akan meningkatkan
konsumsi
§ Rumah tangga akan menabung pada
pendapatan yang lebih tinggi
Faktor
yang paling penting dalam menetukan tingkat investasi adalah keuntungan yang
diramalkan dan tingkat bunga.
B. Saran
Semoga
dengan adanya makalah ini, kita dapat lebih paham mengenai konsumsi dan
investasi.Dan ketika kita mau berinvestasi kita harus memperhatikan faktor-
faktor yang mempengaruhi keutungan dalam berinvestasi yaitu keuntungan yang
diramalkan dan tingkat bunga.
DAFTAR PUSTAKA
Adji Wahyu.
Suwerli.Suratno.Ekonomi SMA/MA X. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 2007
new-ekonomi-bisnis.blogspot.com/2016/09/teori-konsumsi-dan-investasi-teori.html
diakses pada tanggal 07 Februari 2017
makalah tentang konsumsi dan investasi
BalasHapusjudi sabung ayam dengan presentase kemenangan tertinggi
Untuk info lebih lanjut bisa melalui:
whatup : 08122222995
BBM: D8C363CA
BBM: D8C363CA
Ayo bergabung dengan bolavita sabung ayam bali
BalasHapus, hanya disini yg bisa depo via
Ovo dan tidak ada jam off line nya mempermudah member tidak
perlu ke ATM lagi... dengan promo2 yg sangat menarik tanpa ribet
langsung diberikan ^^
info lbh lanjut :
whatup : +628122222995
BBM: BOLAVITA